Ramadhan
Datang, Harga Tak Terelakkan Pedagang Resah
Jakarta
–(23/06 ) Menjelang puasa ramadhan tahun ini, sudah sangat terasa dampaknya
pada kenaikan harga sembako dan sayur mayur. Kenaikan harga tersebut tidak
terelakkan. Karena kebutuhan konsumsi yang meningkat, apalagi akan memasuki
bulan puasa ini.
Sejumlah harga sembako dan sayur mayur di Pasar
Pondok Labu, Jakarta Selatan misalnya,harga – harga kian mahal mendekati puasa
ramadhan yang akan di laksanakan sekitar 18 mendatang. Seperti harga sayuran,
khususnya cabe yang semula dijual dengan harga Rp.20.000,-/Kg menjadi
Rp.30.000,-/Kg. Terjadi kenaikan sekitar 80% dari harga semula dan dibandingkan
harga puasa tahun lalu. Termasuk juga gula, kacang- kacangan dan lainnya
mengalami kenaikan.
Ibu Lilis(43), salah satu pedagang yang sudah
berjualan sejak tahun 2000. Dimana sudah naik rata – rata Rp.35.000,-/Kg. “
Seperti bawang Merah dari harga Rp.20.000,-/Kg menjadi Rp.40.000,-/Kg.
Berartikan kenaikannnya 100%. Kalau kita pengennya dikurangin aja harganya,
berarti kita kan gak bakal nambahin modal kalau harga naik. Bukan tambah rame
malah tambah sepi.” Ujarnya.
Dengan kenaikan harga yang melambung tinggi,
pedagang berharap pemerintah bisa memberikan keringanan dan bertindak tegas.
Dengan menurunkan harga ,apalagi menjelang puasa tahun ini. Agar pedagang dan
pemerintah tidak saling mengaikan dan seenaknya.
Pedagang
Resah , Dampak Kenaikan Harga
Jakarta – (23/06)
Mendekati puasa ramadhan tahun ini, sudah sangat terasa dampaknya. Terutama
pada para pedagang dan konsumen. Khususnya pedagang – pedagang kecil. Kebutuhan
yang cukup tinggi membuat pedagang kecil menjerit. Pasalnya hampir seluruh
kebutuhan pokok mengalami kenaikan secara drastis.
Sejumlah harga – harga
melambung tinggi. Apalagi bulan puasa sudah dekat. Pedagang kecil sangat resah,
karena adanya kenaikan harga kebutuhan pokok. Berdampak pada penjualan mereka.
Seharusnya pendapatan mencapai Rp.100.000,-/hari kini menjadi di bawah target.
Tarmuji (50), salah
satu pedagang asongan di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Menuturkan “sebenarnya,
tidak ada dampak yang mendalam pada jualan saya. Hanya kebutuhan pokok yang
semakin tinggi, membuat saya harus mengeluarkan uang lebih. Saya pengennya sih
ada keringanannya aja sih dari pemerintah. Sehingga pedagang kecil sekaligus
rakyat kecil seperti saya mampu membeli kebutuhan pokok. Sehingga kebutuhan
kami terpenuhi. Misalnya minyak yang naik menjadi Rp.11.000,-.
Pedagang berharap pemerintah
lebih memperhatikan harga – harga sembako dan lain – lain. Agar tidak berdampak
terlalu besar kepada pedagang kecil.
Harga
Naik, IRT Menjerit
Jakarta –(23/06)
memasuki puasa ramadahan tahun 2015 tahun ini, banyak terjadi kenaikan harga.
Dimana dampaknya sangat menjerat, terutama kaum ibu – ibu rumah tangga. Karena
kenaikan yang begitu drastis, terutama pada kebutuhan pokok khususnya kebutuhan
rumah tangga.
Kebutuhan umah
tanggamengalami kenaikan yang membuat para ibu rumah tanggamenjerit. Pasalnya
dimana bahan – bahan semakin mahal. Apalagi saat puasa ini. Untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga, para ibu harus mengatur siasat dan harus
menggunakan pengeluaran dengan sebaik –
baiknya. Jangan sampai terjadi pemborosan dan kurangya pemasukan di bulan puasa
ini.
Ibu Yani(40), salah
satu ibu rumah tangga yang tinggal di daerah Cilandak, Jakarta Selatan ini,
menuturkan,” Dampak kenaikan harga ini membuat bingung. Dimana saya harus
menghidupi ketiga anak saya. Bukan hanya kebutuhan rumah tangga saja yang naik
tapi berdampak pda kebutuhan sekolah anak saya kalau mahal begini.
Para Ibu berharap
adanya solusi yang tepat yang diturunkan pemerintah. Banyak keluarga- keluarga
yang untung – untungan masih bisa mengatur kenaikan harga. Mudh – mudahan
secepatnya pemerintah bertindak dan harga segera kembali normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar